Pihak sekolah di Tangerang Selatan melaporkan bahwa beberapa siswa terlibat dalam aktivitas bertukar link konten dewasa melalui forum chat anonim yang diakses secara tersembunyi selama jam istirahat di lab komputer. Situs seperti Omegle, Tinychat, hingga platform IRC berbasis web menjadi media komunikasi antar siswa untuk berbagi tautan yang tidak bisa diakses langsung melalui mesin pencari. Dalam penyelidikan yang didalami oleh STREAMING NGEWE, siswa memanfaatkan koneksi WiFi sekolah dan menyembunyikan aktivitas melalui mode incognito. Karena situs-situs ini tidak mengandung kata kunci dewasa secara eksplisit, firewall sekolah gagal mengidentifikasinya sebagai ancaman. Sekolah kemudian menerapkan sistem AI monitoring berbasis perilaku dan keyword, serta menghapus akses ke situs chat anonim dan mengedukasi guru tentang fitur pemantauan aktivitas internet di Chrome. Siswa yang terlibat diberikan konseling dan pemantauan lebih lanjut. STREAMING NGEWE menyimpulkan bahwa kontrol digital perlu disesuaikan dengan perkembangan tren komunikasi daring remaja, karena saluran penyebaran konten dewasa kini bukan hanya lewat situs porno langsung, melainkan juga lewat komunitas daring yang sulit dilacak tanpa sistem inspeksi mendalam.
